Kamis, 12 September 2013

Resensi Buku : Ilmu Alamiah Dasar (Ibnu Mas'ud)

IDENTITAS BUKU


Judul Buku                  : Ilmu Alamiah Dasar


Pengarang                   : Drs. H. Ibnu Mas’ud – Drs. Joko Paryono


Penerbit                       : Pustaka Setia


Kota Terbit                  : Bandung


Tahun Terbit                : 1998 (cetakan I)


Cetakan IV (revisi)     : APRIL, 2008


Jumlah Halaman          : 224 halaman


Tebal Buku                  : 15 x 21 cm


 


RESENSI


Sebagai buku pengantar mata kuliah untuk perguruan tinggi, materi di buku ini cukup mudah di serap oleh mahasiswa. Buku ini menyampaikan materi konsep alamiah dasar secara terstruktur sesuai dengan silabi atau Kurikulum Nasional Terbaru UIN.

Meskipun sasaran utamanya mahasiswa perguruan tinggi, buku ini tetap cocok dibaca masyarakat umum. Terutama bagi khalayak umum yang haus akan ilmu pengetahuan alam beserta kajian social keislamannya.

Menariknya lagi ada beberapa materi yang disajikan beserta peta konsepnya. Sehingga mempermudah pembaca dalam pemahaman. Selain itu, agaknya penulis tidak asal-asalan dalam menyampaikan materi. Penulis menyertakan dalil-dalil al-qur’an pada bab kelahiran alam semesta. Hal ini untuk membuktikan bahwa sebenarnya banyak gejala alam yang telah di ungkapkan dalam alqur’an.

Buku ini juga semakin lengkap dengan dimasukkannya materi biologi dasar misalnya tentang sel, konsep evolusi, klasifikasi makluk hidup meliputi hewan dan tumbuhan. Tentunya dengan penjelasan yang ringkas.

Sayangnya ada beberapa sub materi yang dijelaskan bertele-tele. Misalnya saja pada bab pertama, mengenai pola pikir manusia. Disebutkan bahwa penyebab bertambahnya pengetahuan yang dimiliki manusia disebabkan oleh rasa ingin tahu. Sebenarnya bila dijelaskan dengan singkat saja pun pembaca pasti sudah paham. Namun penulis menjelaskannya sampai 9 paragraf. Bahkan ada kalimat yang terkesan di ulang-ulang.

Secara umum, buku ini terdiri dari 4 materi pokok. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Latar Belakang Kelahiran Iptek Dan Sains Modern

Berkembangnya pola pikir manusia berawal dari sifat manusia yang selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk berusaha memecahkan masalah sehari-harinya serta memahami gejala alam yang ada di sekitarnya.

Pada jaman prasejarah, karena keterbatasan alam pikiran, peralatan, dan sumber pengetahuan, manusia mengaitkan gejala alam yang ada di sekitarnya senagn hal-hal ghaib. Proses pengamatan yang dihubungkan dengan hal-hal iraisonal inilah yang menimbulkan mitos.

Seiring berkembangnya akal manusia, mitos ini akan mulai ditinggalkan. Dan manusia pun, masih dengan rasa ingin tahunya, terus melakukan pengamatan. Bedanya, manusia mulai mengandalkan logika (penalaran). Selanjutnya, dilakukan percobaan untuk membuktikan penalarannya. Pada akhirnya, terjadilah tahap metode keilmuan. Dimana manusia menggabungkan hasil penalaran dengan eksperimen sampai terbentuklah suatu pengetahuan baru.

Lama kelamaan bukan hanya masalah sehari-hari yang menjadi objek keingintahuan, namun juga hal-hal bersifat estetik, perilaku manusia, kerohanian, dll. Sehingga pengetahuan yang dimiliki manusia semakin terkumpul.

Adapun pengetahuan yang berobjekkan fakta dan gejala alam serta percobaan-percobaan disebut ilmu alamiah. Cara memperolehnya pun harus dengan metode ilmiah. Tahapan metode ilmiah yaitu pengajuan masalah, penyusunan kerangka teoritis, pengajuan hipotesis, metodologi penelitian, analisis data dan pengambilan kesimpulan.

Dan salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah antara lain, jujur, terbuka, toleran, skeptic, optimis, pemberani, dan kreatif.

Terbentuknya Kehidupan Alam Semesta

Petunjuk mengenai seluk-beluk alam semesta sebenarnya telah dijelaskan dalam dalam alqur’an. Teori alqur’an itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern.

  1. Teori manunggalnya alam


Teori ilmiah modern menyatakan bahwa bumi adalah sebagian dari gas yang panas lalu memisah dan mendingin (membeku) kemudian menjadi tempat yang patut di huni mnausia. Teori ini berpedoman pada adanya volcano dan benda-benda berapi yang ada dalam perut bumi dimana sewaktu-waktu bumi akan memuntahkan laharnya.

Hal ini sesuai dengan al-qur’an surat Al-Anbiya’:30 yang berbunyi:

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?”

  1. Teori asal kejadian kosmos


Teori astronomi lain menyebutkan bahwa lam ini pada mulanya adalah gas yang berserakan secara teratur di angkasa luas. Kemudian gas-gas itu memadat dan membentuk kabut-kabut atau kumpuan cosmos.

Ini pun tersirat dalam qur’an sura Fussilat:11 yang berbunyi:

“Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “datanglah kamu keduanya menurut perintahku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab “kami datang dengan suka hati.”

  1. Teori pembagian atom


Pada awalnya, semua ilmuwan sepakat bahwa bagian terkecil dari suatu unsure adalahatom. Melalui beberapa percobaan ilmiah, disimpulkan bahwa atom masih bisa di bagi-bagi menjadi unsure yang lebih kecil yaitu proton, electron, dan neutron.

Selain itu, penelitian ilmiah juga mendapati bahwa ciri khas atom yang terdapat pada bumi sama dengan yang ada pada matahari, bintang dan planet. Dua kenyataan inipun sudah tersirat dalam QS. Yunus: 61, yang bunyinya: “Tidak ada tersembunyi dati tuhanmu seberat zarrah (atom) pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yanglebih kecil dari itu, dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (lauhul mahfudz).”

Adapun maksud dari ayat ini adalah tidak da satupun yang luput dari penglihatan Allah meskipun sebesar atom dan bahkan yang lebih kecil dan yang lebih besar dari aotm itu. Baik atom yang ada di langit maupun yang di bumi.

Jadi melalui ayat ini jelaslah bahwa atom masih bisa dii bagi menjadi bagian yang lebih kecil. Serta atom yang ada pada benda langit cirri khasnya sama dengan atom bumi.

Perkembangan Sains Dalam Kajian Barat Dan Islam

Bila ditinjau dari segi konsep ilmu pengetahuan alam, menjelang permulaan abad 20, terjadi perkembangan fundamental, Yaitu dari ilmu pengetahuan alam klasik menjadi ilmu pengetahuan alam modern. Perbedaan antara konsep IPA klasik dan IPA modern berdasarkan pada mekanikanya, yaitu:

Mekanika klasik          : semua variable dinamis (system yang ditinjau seperti posisi, energy) adalah observasi. Observable adalah variable dinamis yang dapat di ukur, kontinu (mempunyai sembarang harga).

Mekanika modern       : tidak semua variable dinamis adalah observable, diskontinu (memiliki harga-harga tertentu).

 

  1. Penemuan kimia dari bangsa barat dan bangsa arab


Roger bacon                : Pembuatan bahan peledak yang terdiri dari slatpeter arang dan belerang.

J. Louis proust             : Percobaan yang menunjukkan bahwa dari 2 macam unsure dapat terbentuk lebih dari satu senyawa yang berlainan sifatnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa suatu zat susunan kimianya tetap.

Lavoisier                     : Menyusun  daftar 4 golongan unsure.

  • Hydrogen, nitrogen, oksigen, panas dan cahaya.

  • Belerang, fosfor dan carbon

  • Logam-logam

  • Golongan tanah


John Dalton                 : penemu pertama atom dan mengungkapkan bahwa atom adalah bagian terkecil suatu unsure.

Barsellius                     : pemberian bobot / masa atom yang digunakan sampai sekarang.

Jabir Ibnu Hayyan       : Penemuan tentang kristalisasi, pelarutan, sublimasi, reduksi, pembuatan baja dan pemurnian logam.

 

  1. Sejarah Perkembangan ilmu fisika barat maupun islam


Perkembangan fisika pada tahun sebelum masehi dipelopori oleh Empedokles dengan teorinya bahwa benda terdiri dari 4 unsur yaitu udara, api, air dan tanah. Dan dari 4 unsur itu pula benda dapat menghilang.

Sedangkan Aristoteles mengungkapkan bahwa benda memiliki 2 unsure, yaitu materia dan essentia. Material terjadi karena unsure api, air bumi dan udara. Essential adlah unsure dasar dari suatu benda yang dapat berupa api / air / bumi / udara tergantung kondisinya.

Sejak itu, ilmu fisika pun berkembang semakin pesat melahirkan penemuan-penemuan modern. Dan bidang fisika  ternyata banyak juga diminati oleh ilmuwan muslim.

Misalnya pada cabang astronomi. Ilmuwan yang terkenal antara lain Ibnu Rasyid (mempelajari matahari), Umar Al-Khayyam (pembuat penanggalan), Khalifah Al-Ma’mum (pengukuran lingkaran bumi), Alkindi (mendalami optic dan penyinaran), Ibnu Firnas (menemukan cikal bakal pesawat terbang).

 

  1. Perkembangan biologi dalam kajian barat dan islam


Tidak sedikit ayat al-qur’an yang berbicara tentang manusia. Bahkan manusia adalah makhluk pertama yang telah disebut dua kali dalam wahyu tuhan pertama (QS. 96 :1-5).

Al-qur’an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, dan setelah sempurna kejadiannya, diembuskan-Nyalah kepadanya roh ciptaan tuhan (QS. 38: 71-72). Dari sini jelas bahwa manusia terdiri dari 2 unsur pokok yaitu gumpalan tanah dan embusan roh. Ia adalh satu kesatuan dari kedua unsure tersebut yang tidak dapat dipisahkan.

Sebelum diciptakannya manusia, Allah telah menyampaikan kepada malaikat agar manusia menjadi khalifah (kuasa/wakil) tuhan di bumi (QS. 2 :30). dan dari situ jelas bahwa hakikat manusia sebagai khalifah dengan membangun dan mengolah dunia sesuai kehendak ilahi.

Dan untuk menyukseskan tugas selaku khalifah, manusia dikaruniai potensi, antara lain

  1. Kemampuan mengetahui sifat, fungsi dan kegunaan segala macam benda.

  2. Akal pikiran dan panca indera (QS. 67:23).


Disamping kemuliaan manusia, al-qur’an juga menjelaskan berbagai kekurangan manusia, antara lain

  1. Berpotensi terjerumus dalam godaan hawa nafsu dan setan (QS. 20:115-127)

  2. Kebanyakan manusia tidak mengetahui, yang mereka ketahui hanyalah fenomena kehidupan duniawi (QS.30:6-7)

  3. Mereka bertanya tentang roh, katakanlah bahwa roh adalah urusan tuhanku, dan kamu tidak di beri pengetahuan kecuali sedikit. (QS. 17: 85).

  4. Suatu jiwa tidak mengetahui dimana ia mati (QS. 31: 34).

  5. Cenderung bersikap aniaya dan kufur terhadap alam.


 

Begitulah pandangan al-qur’an terhadap manusia. Berikut ini juga dipaparkan pandangan para ahli dari barat tentang hakikat manusia. Aristoteles, filosof dari yunani, mendefinisikan manusia sebagai hewan yang berfikir. Di satu sisi mnausia memiliki system biologis seperti pernafasan, pencernaan, ekskresi yang secara umum tidak jauh beda dengan hewan. Namun ada satu factor yang membuat manusia lebih istimewa yaitu pikirannya.

Sebagian antropolog mendefinisikan manusia sebagai makhluk berteknik. Yang menjadi cirri khas manusia adalah kesadarn dan kemauannya untuk berteknik membuat sesuatu yang baru dari benda yang ada lalu memanfaatkannya untuk keperluan hidup.

Sosiolog memandang manusia sebagai makhluk social. Manusia adalah makhluk yang tidak mampu hidup sendiri.

Para ahli etika menilai bahwa yang menjadi ciri khas manusia adalah pertanggungjawabannya.

Evolusi biologis, menyatakan bahwa manusia adalah binatang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung melalui suatu proses evolusi. Dari teori ini berkembanglah hokum struggle for life dan survival of the fittest (perjuangan untuk hidup dan yang kuat akan bertahan).

Namun dua hukum itu ditentang penganut neodarwinisme yang beranggapan bahwa hakikat manusia adalah suatu makhluk yang mempunyai keistimewaan dari segi biologis maupun segi akal dan jiwa. Dan huku pokok tentang manusia terletak pada perubahan bentuk-bentuk organis yang rendah ke bentuk yang lebih tinggi. Dan kehidupannya harus disesuaikan dengan garis evolusi.

Sementara itu menurut pandangan marerialisme dialektis (komunisme), manusia adalah makhluk biologis dan ekonomis. Secara biologis, manusia adalah binatang cerdas yang mempunyai akal, jiwa dan perut. Namun bagi mereka perut (materi) lebih penting daripada akal dan jiwa. Secara ekonomis, hakikat manusia adalah kerja dan cara produksi.

Masih dari kalangan komunis, Karl Max mengatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan dan pemuasan kebutuhan sex.

Menurut ajaran Kristen tentang hakikat manusia, Allah telah menciptakan manusia dan menepatkannya di bumi ini degan mandat dari-Nya. Secara lengkap melalui panca indra, akal budi, dan daya cipta dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar ia dalam hubungannya dengan Allah, sesama dan alam selalu membaktikannya kepada Allah.

Begitulah bangsa barat dan al-quran mendefinisikan hakikat manusia. Tak hanya hakikat manusia yang menjadi topic penting antar ilmuwan. Proses penciptaan makhluk hidup juga masih menjadi misteri di jagad pengetahuan. Terbukti dengan lahirnya berbagai hipotesis mengenai asal mula kehidupan, antara lain :

  1. Generatio spontanea / abiogenesis


Yaitu menganggap makhluk hidup terbentuk dengan sendirinya dan dari benda tah hidup. Misalnya cacing timbul dari lumpur.

  1. Cosmozoa


Yaitu menganggap makhluk hidup di bumi berasal dari luar bumi, mungkin dari planet lain.

  1. Omne vivum ex ovo


Di ungkapkan oleh Fransisco Redi bahwa asal mula kehidupan adalah telur.

  1. Omne ovo ex vivo


Di ungkapkan oleh Lazzaro Spallanzani bahwa telur berasal dari makhluk hidup.

  1. Omne vivum ex vivo / biogenesis


Di ungkapkan oleh Louis Pasteur bahwa makhluk hidup berasal dari kehidupan yang sebelumnya. Simpulan ini di peroleh dari percobaan labu leher angsa yang ia lakukan.

  1. Teori Uray / evolusi kimia


Harold Uray menyatakan bahwa kehidupan di awali dengan adanya senyawa organic di atmosfer yang berupa gas-gas seperti CH4, H2, H2O, NH3 yang bereaksi dengan bantuan energy dari sinar kosmis yang merupakan bahan dasr pembangun kehidupan.

  1. Teori Oparin


Alexander l. Oparin mengemukakan bahwa atmosfer purba banyak mengandung gas-gas mtana, hydrogen, uap air, ammonia. Sama halnya dengan teori uray, namun energy pereaksinya beasal dari luar seperti dari luar seperti sinar UV.

Teori-teori tersebut sampai sekarang masih belum disimpulkan mana yang benar. Sebenarnya dalam biologi masih banyak sekali permasalahan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar kita. Biologi sendiri merupakan ilmu yang sangat kompleks karena menyangkut seluruh organisasi kehidupan. Untuk itu biologi memiliki berbagai cabang.

Selain mempelajari esensi biologi, kita sebagai muslim hendaknya mengetahui juga sejarah berkembangnya ilmu biologi di bangsa islam. Kaum muslim mulai mengenal banyak ilmu pengetahuan pada zaman pertengahan kekuasaan raja-raja bani umayyah. Pada akhir abad pertama hijriyah, khalifah umar bi abdul aziz menginginkan supaya semua buku ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat seperti: kedokteran, kimia, dan geometri dikeluarkan dari perpustakaan agar di pelajari kaum muslimin. Sejak itu mulailah berbagai cabang ilmu pengetahuan asing sedikit demi sedikit di serap oleh dunia islam hingga daulat abbasiyah, yang mengadakan gerakan penerjemahan paling besar dalam sejarah, sampai-sampai zaman itu di kenal dengan sebutan zaman penerjemahan.

Jadi, pada awalnya umat muslim mempelajari ilmu kedokteran berdasarkan apa yang mereka baca dari buku-biku karya ilmuwan-ilmuwan barat seperti Hippocrates dan Galenus. Setelah itu mereka berusaha menerjemahkannya kedalam bahasa mereka untuk kemudian di tularkan kepada ilmuwan muslim lain. Namun di samping itu, orang arab juga menambahkan hasil-hasil studi dan penelitian mereka sendiri. Ilmuwan yang paling banyak menambahkan hasil-hasil penelitian dan eksperimen ke dalam ilmu kedokteran pada masa itu ialah ibnu sinna, melalui bukunya al-qanun. Ibnu sinna sendiri selain mempelajari ilmu kedokteran juga seorang ahli filosof. Memang pada masa itu filsafat mencakup semua bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu ibnu sinna melandaskan filsafatnya pada ilmu kedokteran dan ilmu alam.

Urgensi iptek bagi kehidupan

Salah satu cirri ilmu pengetahuan alam modern adalah hukum sebab akibat yang memberikan kepastian mutlak, bersifat deterministic mulai ditinggalkan. Digantikan dengan pendekatan statistika yang diberikan sifat probabilitas. Dengan ini, dapat diberikan keterangan tentang kemungkinan terbesar / atau mendekatikebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan.

Keuntungan dari ilmu pengetajuan alam yang dinamis adalah perkembangan ilmu pengetahuan alam yang yang pesat sehingga dalam jangka 10-15 tahun akan mendukung perkembangan teknologi yana pada gilirannya dapat menaikkan kesejahteraan manusia.

Adapun dampak positif perkembangan IPTEK bagi manusia antara lain:

  1. Penunjang sarana kesehatan


Semakin berkembangnya ilmu kedokteran modern, semakin mudah pula masyarakat mendapat akses kesehatan. Penyakit dalam yang dulunya sulit dideteksi sekarang dapat dideteksi dengan sinar x. Organ manusia yang rusak pun sekarang bisa diatasi dengan teknologi pencangkokan organ. Begitulah dengan penemuan-penemuan kedokteran mutakhir kesehatan manusia pun semakin terjamin.

  1. Penunjang sarana pendidikan


Misalnya pembuatan alat peraga seperti OHP, slide, tape recorder dan lain-lain.

  1. Pembuatan sarana transportasi


Misalnya pembuatan mobil, sepeda motor, bus yang memanfaatkan ilmu teknik otomotif.

  1. Penunjang sarana komunikasi


Misalnya pembuatan pesawat telpon, HP, telegram, radio, TV, satelit, dll yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi jarak jauh.

  1. Meningkatkan mutu pangan.


Dengan Radiografi dapat menghasilkan suatu varietas tanaman baru yang lebih unggul.

  1. Untuk keperluan industry.


Berkembangnya ilmu kimia, permesinan dapat meningkatkan industry lain yang memerlukannya.

Dan masih banyak pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini. Intinya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak positif yaitu semakin terpenuhinya kebutuhan manusia, memudahkan setiap pekerjaan manusia dan semakin berkembangnya otak / pola pikir manusia.

Namun ternyata, perkembangan IPTEK juga membawa dampak negative jika tidak digunakan semestinya. Misalnya perkembangan ilmu nuklir, memang di satu sisi dapat meningkatkan mutu hidup manusia karena dapat membantu dalam hal kedokteran, pertanian dan petrnakan. Namun disisi lain pengelolaan nuklir jika tidak benar akan sangat mambahayakan manusia. Sejak awal ditemukannya teori relativitas atom dan radiografi, para ilmuwan sudah mengkhawatirkan efeknya. Bukan tidak mungkin negeri yang memiliki sumber nuklir akan memenfaatkannya sebagai senjata pemusnah massal.

Selain itu, perkembangan teknologi juga dapat Mempersempit lapangan pekerjaan karena banyak pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan manusia difungsikan oleh mesin. Selain itu, dengan adanya teknnologi yang memperenak hidup  manusia, maka kita kehilangan kepekaan untuk bernai menghadapi tantangan hidup. Belum lagi masalah social yang ditimbulkan oleh internet dan telepon. Semakin mudahnya komunikasi tanpa tatap muka membuat manusia kehilangan kepekaan social.

Permasalahan yang tak kalah pelik adalah kesenjangan teknologi antara Negara maju dan Negara berkembang. Hal ini tentunya dapat di atasi dengan jalan alih teknologi. Perkembangan teknologi Negara maju dapat diambil manfaatnya oleh Negara berkembang. Ini dapat berjalan bila sudah terbentuk masyarakat ilmiah dalam Negara berkembang tersebut. Data statistic membuktikan bahwa perbedaan mencolok antara Negara maju dan berkembang adalah  jumlah saintis yang ada. Pada Negara maju, meskipun sumber daya alam yang dimiliki tak begitu mendukung, namun dengan teknologi dan keuletan penduduknya mampu menjadi pusat ekonomi dunia.

Hal inilah yang seharusnya menjadi inspirasi Negara berkembang terutama Indonesia. Mengembangkan pola pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang tepat merupakan masalah pokok bagi kita generasi mendatang. Dengan ini diharapkan rasa tanggung jawab yang serupa dapat sampai kepada budayawan dan ilmuwan social dalam generasi ini dan generasi mendatang.

Selama Negara berkembang belum dapat membangun masyarakat ilmiahnya, pemindahan teknologi belum dapat dilakukan. Bahkan telah sering terdengar tentang kegagalan yang dialami beberapa Negara dalam mempergunakan teknologi modern untuk membangun negaranya.

Teknologi pada hakikatnya adalah alat yang dapat membantu manusia dalam fase pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan. Secara ilmiah, maka tahap pelaksanaan ini harus didahului dengan fase penalaran yang mencakup pola pikir yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Seseorang yang penelarannya bahwa gejala sakit disebabkan oleh hal-hal ghaib, jelas dalam pelaksanaanya tidak akan datng ke dokter untuk minta disuntik. Teknologi yang digunakan sesuai dengan kegiatan penalaran.

Inilah yang harus di sadari sedalam-dalamnya oleh Negara berkembang dalam mengembangkan teknologinya. Pengembangan teknologi harus didukung dengan pola pikir yang berorientasi pada ilmu.

Penutup

Secara keseluruhan, buku ini dapat memperkaya pengetahuan kita mengenai biologi, sejarah kelahiran dan perkembangan ilmu sains di dunia barat maupun Arab, hakikat manusia dan pola pikirnya. Selain itu, buku  ini juga mengajak kita untuk semakin mengagumi keagungan tuhan melalui alam semesta serta kemukjizatan al-qur’an. Dan yang juga penting, penulis juga menghimbau pembaca untuk mengantisipasi dampak negative perkembangan IPTEK. Seperti masalah social, lingkungan hidup, serta perubahan tingkah laku manusia.

Adapun saran dari peresensi, meninjau segi fisik dari buku sendiri agaknya kualitas kertas yang dipakai kurang bagus. Sehingga cepat rusak. Mengingat ini adalah buku pengetahuan yang memungkinkan untuk di baca berulang-ulang, sebaiknya kualitas cetakan juga diperhatikan. Sementara untuk instrospeksi yang lain sudah dikemukakan di depan.

Harapan peresensi agaknya sama dengan penulis. Semoga buku ini dapat menambah wawasan pembaca dari berbagai kalangan. Khususnya untuk membuka mata masyarakat untuk lebih intuisif meneliti gejala alam dan bisa menintegrasikannya dalam perilaku yang mencerminkan kepribadian muslim. Singkatnya, menjadi manusia berIMTAQ dan berIPTEK.

1 komentar: